Sekilas Pandang Reformasi versi Anak Asuhku
(ditulis bersama Alit, mhs jur. seni murni)
siang yang diterangi matahari
dan diselimuti awan
menjadi merah
rakyat yang mulai beringas
berdiri pada perempatan lampu merah
menunggu sambil berdoa dan berharap
harga akan turun dan
pemimpin yang zalim akan menyerah
lalu bara yang pernah dikubur
menjadi api
abriku menjadi galak
rakyatku ikut beringas
pagar besi jadi saksi
ibu pertiwi teteskan air mata
lihat anaknya dikejar dan disiksa
kita pandang sisa jalan
dengan mata yang sembab
balut hati yang teriris
kita dijadikan layaknya binatang
lalu kita teriak
tanyakan siapa seperti binatang
hanya asap yang lelehkan air mata
jawab teriakan mahasiswa di sisi jalan
hanya kamis yang malang
ditutupi awan kelam
tundukkan kepala sejenak
anarki masih ada disini
|